Bank sampah merupakan suatu wadah pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Wadah ini akan menampung serta menyalurkan sampah yang bernilai ekonomi pada pasar (pengepul/lapak) sehingga masyarakat mendapat keuntungan dari menabung sampah. Bank sampah juga sebagai tempat untuk pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat di daur ulang atau digunakan ulang dan memiliki nilai jual.
Reduce
Mengurangi timbunan sampah
Reuse
Penggunaan kembali
Circular Economy
Bernilai Ekonomi
Love Earth
Sadar Lingkungan
Recycle
Daur Ulang
Di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, pada awalnya terdapat tujuh unit bank sampah yang dikelola oleh kelompok warga setempat. Ketujuh bank sampah tersebut yaitu meliputi “Guyup Rukun RT 02” yang terletak di RT 02 Dusun Kajangan, “MUD 52” yang berlokasi di RT 05 Dusun Kajangan, “GEPAS” beralamat di RT 01 Delta Asri RW 14, “SIDO ASRI” yang terletak di RT 02 Delta Asri RW 14, “BESTARI” berlokasi di RT 01 Delta Asri RW 15, “PANSRITU” yang terletak di RT 01 Panorama, serta “Tunas Harapan” yang beralamat di RT 04 Delta Asri RW 15. Namun, diantara tujuh bank sampah tersebut, untuk saat ini hanya terdapat dua bank sampah yang masih aktif.
Keberadaan bank sampah tersebut menjadi salah satu upaya nyata masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Setiap bank sampah dikelola oleh kelompok warga yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan, seperti PKK, Karang Taruna, atau kelompok lingkungan lainnya. Tujuan utama pendirian bank sampah ini adalah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilahan dan daur ulang sampah.
Bank sampah di Desa Kalongan juga berfungsi sebagai sarana edukasi lingkungan, di mana warga diajak untuk memilah sampah organik dan anorganik dari rumah tangga, yang kemudian disetorkan ke bank sampah untuk ditimbang dan dicatat sebagai tabungan. Sampah yang memiliki nilai ekonomi seperti botol plastik, kardus, dan logam akan dijual ke pengepul, sementara sebagian lainnya diolah menjadi kerajinan tangan atau kompos.
Adanya bank sampah tersebut menunjukkan bahwa Desa Kalongan memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. Diharapkan program ini terus berkembang dan mampu memberikan dampak positif, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun sosial masyarakat desa, serta terus berkembang di setiap dusun yang belum terdapat unit bank sampah.
Jabatan | Nama |
---|---|
Ketua | Katmo |
Sekretaris | Anggit Mursidi |
Bendahara | Dananj Purbonoegoro |
Seksi Produksi | Ratno Daya |
Seksi Produksi | Ahmad Saroni |
Seksi Produksi | Joko Wiyanto |
Jabatan | Nama |
---|---|
Ketua | Prasastri Sri Winasis |
Sekretaris | Hardaningsih |
Bendahara | Eny Setyawati |